Di industri drama Korea, tak jarang kita menemukan fenomena di mana para aktor dan aktrisnya tak hanya berakting dengan sangat meyakinkan, tapi juga terkadang benar-benar terbawa perasaan dengan lawan main mereka, khususnya dalam proyek romcom atau drama komedi romantis. Salah satu bintang yang belakangan ini mengakui hal tersebut adalah Kim Sejeong, mantan member grup idol gugudan yang kini lebih dikenal sebagai bintang drama yang menjanjikan.
Kim Sejeong, yang telah bermain dalam sejumlah drama romantis yang sukses, berita pernikahan artis (
https://www.wowkeren.com/) baru-baru ini membuka tentang perasaannya yang unik saat terlibat dalam proyek-proyek tersebut. Menurutnya, ada sebuah kecenderungan untuk jatuh cinta terhadap lawan mainnya. "Tentu saja, sebagai profesional, saya tahu ini hanya bagian dari proses. Namun, tidak bisa dipungkiri, emosi itu muncul," ungkap Kim Sejeong dalam sebuah wawancara.
Alasannya, menurut Sejeong, cukup beragam. Dari awal proses latihan bersama, syuting yang berlarut-larut, hingga menyusun hubungan yang kuat dengan lawan main, semuanya membawa pada pembentukan emoisi tersebut. "Kami menghabiskan di tempat yang sama selama berjam-jam, berbagi suasana hati, kadang stres bersama. Ini menjadikan hubungan kami lebih dari sekadar kolaborasi biasa," tambahnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Sejeong adalah memisahkan perasaan pribadi dari karakter yang dia mainkan. "Ada saat-saat ketika adegan mendebarkan telah selesai, tapi rasa itu masih ada di hati saya," katanya. Ini bukan hanya pernyataan tentang profesionalisme Kim Sejeong, tapi juga memperlihatkan betapa kuat pengaruh sebuah proyek romcom dapat berakibat pada aktor dan aktrisnya.
Meskipun tantangannya ada, Sejeong menganggap pengalaman ini sebagai bagian yang berharga dari pekerjaannya. "Ini memberi saya banyak tentang cinta, tidak hanya dalam skenario, tapi juga dalam kehidupan nyata," ungkapnya. Keahlian untuk merasa empati dan berkoneksi dengan perannya, bahkan setelah kamera berhenti mengambil gambar, adalah bukti dari kedalaman penampilannya.
Menarik, Kim Sejeong juga menyatakan bahwa perpisahan antara realitas dan peran tetap penting. Dia belajar bagaimana memisahkan perasaannya dan kembali ke realitas setelah proyek selesai. "Ini seperti menjaga keseimbangan antara dua dunia; satu saat Anda jatuh cinta di dunia fiktif, dan saat berikutnya, Anda kembali sebagai diri Anda sendiri," kata Kim Sejeong, menjelaskan dualitas pengalaman tersebut.
Sungguh, cerita Kim Sejeong ini memberikan pencerahan yang menarik tentang apa yang terjadi di balik layar dalam produksi drama romantis Korea. Bukan hanya sebuah pengakuan tentang perasaan yang muncul, tapi juga pelajaran tentang proses kreatif yang terjadi di antara aktor dan aktris di set syuting. Ini menunjukkan bahwa seni akting memang mencakup lebih dari sekedar menghapal skrip dan berakting di depan kamera; melainkan juga tentang memahami emosi, baik dalam peran maupun dalam kehidupan pribadi.